Postingan

FISIOTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA Cedera olah raga dapat terjadi akibat trauma akut atau trauma yang terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko cidera olah raga : Faktor Atlit. - Umur, mempengaruhi kekuatan dan lama penyembuhan jaringan yang cidera. - Karakteristik atlit - Pengalaman - Tahap latihan - Teknik - Pemanasan Fasilitas Latihan dan Peralatan - Perlengkapan latihan - Pelindung / pengaman Karakteristik dari olah raga Pembagian Cidera Cidera akibat pengaruh dari luar (faktor ekstrinsik) Contohnya ; tackling atau tabrakan, pukulan atau benturan, lapangan yang jelek. Cedera akibat pengaruh dari dalam (faktor intrinsik) Contohnya ; postur tubuh yang kurang baik, gerakan latihan yang salam, kelemahan otot, fisik yang tidak fit Pemakaian yang berlebihan (overuse). Pencegahan Cidera - Menentukan kondisi kesehatan secara umum - Mendeteksi keadaan postur tubuh yang mungkin dapat menyebabkan cedera - Mendeteksi kea

Pengobatan Fisioterapi Pada Golfer Elbow

Gambar
  Golfer’s elbow, lebih teknis disebut dengan epicondylitis medial, adalah sama dengan kondisi tennis elbow atau epicondylitis lateral, tetapi hal ini lebih jarang terjadi. Karena ada sedikit atau tidak ada peradangan ada dalam sindrom ini, mereka dikenal sebagai tendinopathies, di mana terjadi degenerasi pada tendon dan memberikan gejala. Faktor-faktor yang penyebabnya seperti pada olahraga tenis lapangan, golf dan olahraga seperti melempar, juga akan berpengaruh pada olahraga seperti atlet angkat besi, pemanah dan Bowlers kriket. Otot-otot yang fleksibel dan memutar lengan bawah berasal atas epikondilus medial, tonjolan tulang pada bagian dalam siku, dengan tendon masuk ke dalam tulang oleh insersi tendon. Rasa sakit terjadi di dekat ini dan mungkin karena proses degeneratif yang terjadi pada tendon, peradangan sedikit telah dicatat dalam kasus ini. Tekanan yang tinggi terjadi pada fase dengan memiringkan lemparan dan selama akselerasi berikutnya, dan dalam ayun

Penanganan Fisioterapi dalam Olahraga Bulutangkis

Gambar
Bulutangkis adalah salah satu atau bahkan satu-satunya cabang olahraga yang memiliki prestasi tingkat internasional. Membanggakan? Sudah pasti.  Bulutangkis adalah olahraga non kontak, namun banyak juga cedera yang mengintainya. Apa saja? Mari simak.  1. Lepuh Cedera yang disebabkan oleh karena gosokan terus menerus terhadap suatu permukaan. Treatment:  - Istirahat dari latihan untuk mencegah iritasi. - Daerah yang melepuh dibesihkan dan ditutup dengan perban perekat. 2. Luksasio / subluksasio dari artikulasio humeri Pada sendi bahu sering terjadi luksasio / subluksasio karena sifatnya globoidea (kepala sendi yang masuk ke dalam mangkok sendi kurang dari separuhya). Cedera pada sendi bahu ini sering terjadi karena pemakaian sendi bahu yang berlebihan atau body contact sport, kita harus memperhatikan bahwa sendi bahu sangat lemah, karena sifatnya globoidea dimana hanya diperkuat oleh ligamentum dan otot-otot bahu saja. Tanda-tanda luksasio / di

Penanganan Cedera Olahraga Semakin Mudah

Gambar
Cedera merupakan satu hal yang paling ditakuti oleh atlet, apalagi untuk atlet profesional ataupun tingkat nasional. Ketika para atlet mengalami cedera dan tidak bisa kembali beraktivitas, mereka tidak memiliki masa depan yang menjanjikan. Berawal dari keprihatinan melihat nasib para atlet tersebut, dibentuklah Royal Sports Medicine Centre. Klinik ini bertujuan untuk memberikan solusi medis yang berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan performa para atlet dan pelaku olahraga untuk kembali ke aktivitas berolahraga dan meningkatkan gaya hidup modern yang sehat dan berkualitas. Adanya klinik ini merupakan salah satu bentuk nyata peran rumah sakit untuk mendukung kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga guna peningkatan kualitas hidup."Royal Medicine Sport ini merupakan solusi medis terbaik dan berkelanjutan ( one stop service ) untuk mendukung dan meningkatkan performa atlet dan pelaku olahraga untuk bisa kembali ke aktivitasnya dan meningkatkan gaya hidup se

Standar Pelayanan Fisioterapi Berdasarkan Permenkes No 65 Tahun 2013

1. Standar pelayanan fisioterapi Tertera di pasal 3  Standar Pelayanan Fisioterapi meliputi penyelenggaraan pelayanan, manajemen pelayanan, dan sumber daya.  Standar Pelayanan Fisioterapi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diterapkan dalam pemberian pelayanan kepada pasien/klien pada semua kasus.  Penatalaksanaan pada masing-masing kasus disusun oleh Organisasi Profesi dan disahkan oleh Menteri.  2. Tempat kerja fisioterapis Pelayanan fisioterapi dikembangkan dalam lingkup promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam spektrum yang bersifat umum maupun kekhususan pada tingkat fasilitas pelayanan kesehatan:  a. Pelayanan fisioterapi di Puskesmas Pelayanan fisioterapi di Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan gerak dan fungsi tubuh kepada individu dan/atau kelompok, yang bersifat umum dengan pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan melalui pendekatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabili

Cidera pada Permainan Volly dan Pemulihan oleh Fisioterapi

Gambar
Cidera…. Kejadian ini adalah hal yang sangat disukai oleh seorang atlet. Latihan yang serius, menjaga kondisi umum, dan hidup yang teratur adalah upaya yang sering dilakukan oleh atlet bukan hanya untuk mengejar prestasi tetapi juga untuk mencegah cidera. Namun demikian kejadian cidera terkadang tidak dapat dihindari. Karena cidera itu sendiri ada yang bersifat traumatic atau dalam bentuk kecelakaan yang terkadang tidak dapat dihindari, memang latihan yang teratur dapat mengurangi resiko cidera yang diakibatkan karena trauma berulang (repetitive injury). Karena dengan gerak yang benar dan baik maka tidak akan menimbulkan beban yang berlebih sehinggan dapat terhindar dari cidera berulang. Akan tetapi tidak demikian terhadap cidera yang bersifat trauma langsung. Terkadang kita sudah mempersiapkan kondisi fisik dengan baik latihan dengan teratur namun ketika sedang meloncat kemudian terjatuh di atas kaki musuh atau temannya bisa menyebabkan cidera karena trauma.  Problem terbesar y

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANGSTANDAR PELAYANAN FISIOTERAPIDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (3)Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatandan Pasal 66 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun2014 tentang Tenaga Kesehatan, perlu menetapkanPeraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Fisioterapi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia  Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2.   Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang  Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 298, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);3.   Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 977);   Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 Tahun 2013tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan PraktikFisioterapis (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1536);   MEMUTUSKAN:Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHA